Back

Emas Kesulitan di Tengah Berkurangnya Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed, Jeda Pembelian Tiongkok

  • Emas turun sedikit karena para pedagang memprakirakan lebih sedikit penurunan suku bunga di AS dan PBoC Tiongkok menghentikan pembelian emas.
  • Logam mulia ini dapat mengalami volatilitas ketika data IHK yang berdampak dan keputusan rapat The Fed dirilis pada hari Rabu.
  • XAU/USD terus mendesak resistance kunci di $2.315.

Emas (XAU/USD) diperdagangkan sedikit lebih rendah pada hari Rabu karena ekspektasi bahwa suku bunga di AS akan tetap tinggi, dan berita bahwa Bank Rakyat Tiongkok (People's Bank of China /PBoC) telah menghentikan pembelian Emas setelah 18 bulan, yang membebani logam mulia ini.

Emas diperdagangkan di kisaran $2.310-an menjelang data yang berpotensi menggerakkan pasar dari AS berupa data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan Mei yang diikuti oleh Rapat Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (Federal Reserve Open Market Committee/FOMC).

Emas Melemah karena Prospek Tingkat Suku Bunga yang Tinggi

Suku bunga di AS diprakirakan akan tetap lebih tinggi lebih lama dan hal ini membebani harga Emas. Data Nonfarm Payrolls (NFP) AS pada hari Jumat menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja yang kuat dan kenaikan upah dapat terus mendorong inflasi. Hal ini, pada gilirannya, mengurangi kemungkinan The Fed untuk menurunkan suku bunga di bulan September. Mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi lebih lama akan meningkatkan biaya peluang untuk memegang Emas yang tidak berimbal hasil ini, sehingga kurang menarik bagi para investor.

Saat ini para investor menunggu data IHK AS untuk bulan Mei yang akan dirilis pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB) untuk mendapatkan umpan balik mengenai lintasan inflasi saat ini. Para ekonom memprakirakan harga-harga secara umum akan naik 0,1% dari bulan ke bulan dan 3,4% dari tahun ke tahun. Harga-harga inti terlihat naik masing-masing sebesar 0,3% dan 3,5%. Angka yang lebih tinggi dari prakiraan akan mendorong narasi inflasi yang digambarkan oleh data payrolls, sehingga mengurangi kemungkinan pemangkasan pada bulan September, yang saat ini mencapai 53% menurut CME FedWatch Tool. Kemudian, November akan menjadi bulan yang paling mungkin bagi The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga. Skenario seperti itu mungkin akan menyebabkan reaksi bearish pada Emas.

Setelah data IHK akan ada FOMC pada pukul 18:00 WIB. Meskipun The Fed tidak terlihat mengubah suku bunga, para investor mengharapkan perubahan pada Ringkasan Proyeksi Ekonomi (Summary of Economic Projections/SEP) atau "dot-plot", yang memberikan pandangan grafis tentang bagaimana anggota The Fed melihat suku bunga berkembang di masa depan. Saat ini dot-plot mengisyaratkan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2024, dalam tiga tahap sebesar 0,25%. Mengingat data NFP yang kuat baru-baru ini – dan bergantung pada rilis IHK – namun, angka ini mungkin akan lebih rendah pada SEP yang baru. Jika demikian, para pedagang dapat menjual Emas.

Analisis Teknis: Emas Terus Menguji Ulang Resistance Kunci

Emas terus mundur dan menguji ulang resistance dari bagian bawah kisaran sebelumnya di $2.315. Meski begitu, Emas mungkin berada dalam tren turun jangka pendek, dan mengingat bahwa "tren adalah teman Anda," peluangnya akan terus turun dalam jangka pendek.

Target penurunan berikutnya berada di sekitar $2.285, ekstrapolasi 100% dari pergerakan turun sebelum penembusan garis tren di bulan Mei, atau garis "a".

Grafik 4 Jam XAU/USD

Pergerakan turun yang lebih kuat dapat membuat Emas menemui support di $2.279 (level terendah akhir April-awal Mei).

Di sisi lain, penembusan yang menentukan di atas level resistance di $2.315 dapat menunjukkan bahwa tren turun jangka pendek kehilangan momentum dan kenaikan lebih jauh mungkin akan terjadi.

Meskipun terjadi pelemahan jangka pendek, tren jangka menengah dan panjang logam mulia ini masih bullish, dan peluang pemulihan tetap tinggi.

Indikator Ekonomi

Indeks Harga Konsumen (Bln/Bln)

Indeks Harga Konsumen yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS adalah ukuran dari pergerakan harga dengan perbandingan antara harga eceran barang dan jasa. Kekuatan pembelian USD diseret turun oleh inflasi. IHK merupakan indikator utama untuk mengukur inflasi dan perubahan dalam tren pembelian. Secara umum, pembacaan tinggi dipandang sebagai positif (atau bullish) bagi USD, sementara bacaan yang rendah dipandang sebagai negatif (atau bearish).

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Rab Jun 12, 2024 12.30 GMT (19:30 WIB)

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 0,1%

Sebelumnya: 0,3%

Sumber: US Bureau of Labor Statistics 

Mengapa Data Ini Penting bagi Para Pedagang?

Federal Reserve AS memiliki mandat ganda untuk menjaga stabilitas harga dan memaksimalkan lapangan kerja. Berdasarkan mandat tersebut, inflasi harus berada pada kisaran 2% YoY dan telah menjadi pilar terlemah dari arahan bank sentral sejak dunia mengalami pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. Tekanan harga terus meningkat di tengah permasalahan dan kemacetan rantai pasokan, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade. The Fed telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi dan diprakirakan akan mempertahankan sikap agresif di masa mendatang.

 

Pratinjau Keputusan Federal Reserve AS: Dot Plot Dapat Menjelaskan Jalur Suku Bunga The Fed

Federal Reserve (The Fed) AS akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter setelah pertemuan kebijakan bulan Juni dan merilis revisi Ringkasan Proyeksi Ekonomi/Summary of Economic Projections (SEP), yang disebut dot plot, pada hari Rabu. Pelaku pasar secara luas mengantisipasi bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga kebijakan tidak berubah di 5,25%-5,5% untuk pertemuan ketujuh berturut-turut.
Đọc thêm Previous

Dolar AS Bergerak Sideways Menjelang IHK AS dan Keputusan The Fed

Dolar AS (USD) diperdagangkan hampir datar di sesi Eropa hari Rabu dan bertahan di atas level 105,00 menjelang dua peristiwa ekonomi utama: rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Mei dan keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS. Sementara itu, menjelang rilis data AS, pasar dapat mencerna dan membiarkan keadaan tenang akibat gejolak di Eropa dan hasil pemilu baru-baru ini.
Đọc thêm Next